iklan

Ini Kuliner Ekstrem dari Sumbawa, Sambal Nyale dari Cacing Laut

Foto: Gembol RanselFoto: Gembol Ransel

Jakarta - Selain terkenal dengan kain tenunnya, Sumba yang pagi tadi di hampiri Jokowi ternyata juga punya masakan ekstrim. Ada sambal yang diracik dengan cacing laut!

Hari ini, Presiden Joko widodo menghadiri Festival Tenun di Sumba sekaligus membuka program Parade 1.001 Kuda Sandelwood di Tambolaka.

Baca juga: Kehadiran Jokowi, Bentuk Pengakuan Pada Budaya Berkuda di Sumba

Berbicara soal sambal, ternyata Sumba memiliki beragam aneka jenis sambal. Tapi yang terkenal dan langka justru sambal yang diracik dengan materi dasar nyale, alias cacing laut.

Nyale, cacing laut yang mampu diracik jadi sambal.Nyale, cacing laut yang mampu diracik jadi sambal. Foto: Wisata Lombok Aja

Kabarnya, nyale hanya muncul sekali dalam setahun. Di Lombok, menangkap nyale sering menjadi tradisi rutin tahunan yang disebut dengan 'Bau Nyale'. Menurut legenda, masyarat suku Sasak yakin bahwa nyale atau Annelida laut dapat menghasilkan panen yang memuaskan. Apabila banyak nyale yang keluar, ini pertanda pertanian penduduk akan berhasil.

Baca juga: Bau Nyale! Ribuan Orang Berburu Cacing Laut dengan Gembira

Tak hanya Lombok, di Pantai Tropi di Sekongkang, Sumbawa Barat juga mencari nyale sekitar final bulan Februari hingga awal Maret dengan perlengkapan sederhana menyerupai bejana hingga jaring halus.

Ada dua jenis racikan sambal nyale, mulai dari mentah dan juga matang. Sambal nyale mentah biasanya dibuat dengan campuran perasan jeruk dan daun kemangi. Sehingga rasanya segar untuk menyeimbangkan rasa nyale yang mungkin agak amis.

Nyale yang masih mentah punya tekstur lembut sedikit kenyal dengan sensasi rasa segar dari kemangi dan juga daun jeruk serta pedasnya sambal.

Nyale yang hanya ada sekali dalam setahun.Nyale yang hanya ada sekali dalam setahun. Foto: detik Travel

Kalau tak suka dengan sambal nyale mentah, Anda juga dapat menikmati sambal nyale matang. Sambal yang satu ini diracik dengan campuran kelapa parut sangrai, bawang merah, jahe, bawang putih, cabai rawit dan juga daun kemangi. Sekilas, tampilannya memang menyerupai seundeng dan teksturnya kering.

Masyarakat setempat juga senang mengolah nyale menjadi sambal goreng dan juga pepes serta emping.

Nyale banyak digemari masyarakat setempat alasannya yakni tinggi akan protein yang baik untuk jaringan sel tubuh. Tapi, apakah Anda berani mencobanya?

Baca juga: Ketika Turis Asing Nyebur dan Makan Cacing Nyale

Subscribe to receive free email updates: