iklan

Tahu Gejrot dan Pesmol Mujair Disajikan di Restoran Berusia 100 Tahun di Belgia

Foto: dok. detikFoodFoto: dok. detikFood

Jakarta - Kuliner Indonesia ikut memeriahkan festival seni dan budaya Europalia 2017 yang berlangsung di Belgia. Chef Raya Adriansyah dari Locavore, Ubud, sajikan menu nusantara di sana.

Tahun ini, Indonesia menjadi tamu kehormatan di Europalia Arts Festival. Oleh karena itulah Vita Datau Messakh, Ketua Akademi Gastronomi Indonesia dan Ketua Tim Percepatan Kemenpar RI untuk Kuliner dan Belanja, memboyong Chef Ray Adriansyah dari restoran Locavore, Ubud, Bali untuk menyajikan kuliner Indonesia.

Bukan tanpa alasan Vita Datau memilih Chef Raya dan timnya. Locavore selama dua tahun berturut-turut yaitu 2016 dan 2017 dalam daftar 50 Restoran Terbaik Asia.

Tahu Gejrot dan Pesmol Mujair Disajikan di Restoran Berusia 100 Tahun di BelgiaChef Ray dari Locavore, Ubud (Foto: dok. detikFood)

Chef Raya tidak datang sendiri ke Belgia. Saat ditemui detikFood di Callens Cafe, Brussels, pada Jumat (13/10/2017) malam, dia memperkenalkan dua chef lain yang juga membantunya menyajikan kuliner Indonesia. Mereka adalah Chef Putu dan Made. Kedua chef tersebut merupakan chef restoran Nusantara by Locavore yang juga ada di Ubud.

"Nusantara baru berdiri sekitar 3 - 4 bulan. Berbeda dari Locavore, di sana memang hanya khusus untuk makanan Indonesia. Tapi makanan Indonesia yang tidak mainstream. Bukan hanya rendang, nasi goreng, gado-gado atau sate ayam yang selama ini dikenal turis. Kami menawarkan makanan dari Nusantara seperti kalio sapi dari Padang dan pesmol dari Jawa Barat," ujar Chef Raya.

Konsep yang sama pun dibawa Chef Raya ke Callens Cafe. Di restoran yang sudah berdiri selama lebih dari 100 tahun di Belgia itu, dia dan timnya menawarkan menu yang berbeda untuk para tamu yang datang.

Menu yang disajikan kemarin (13/10) dibagi menjadi empat bagian yaiti snacks, small dishes, big dishes dan dessert. Untuk snacks, tahu gejrot dan otak-otak dengan bumbu kacang. Sedangkan small dishes disajikan dalam piring kecil yaitu sate kelinci dari Jawa Timur, cakalang asap dari Sulawesi dan Saksang dari Sumatera Utara.

Tahu Gejrot dan Pesmol Mujair Disajikan di Restoran Berusia 100 Tahun di BelgiaSalah Satu Menu Nusantara di Callens Cafe (Foto: dok. detikFood)

Kemudian untuk big dishes atau makanan yang disajikan dalam piring besar adalah pesmol mujair dari Jawa Barat, bebek woku dari Manado, kalio sapi dari Padang, dan sayur godok dari Betawi. Untuk dessert yang disajikan adalah klapertart dari Manado. Dan tak ketinggalan dua sambal Indonesia, sambal matah dan sambal ijo juga ada di daftar menu.

"Untuk menyesuaikan dengan selera lokal, kami mengurangi tingkat kepedasannya tapi tidak menghilangkan rasa otentiknya," ujar Chef Putu.

Untuk menikmati satu set menu di atas, harga yang harus dibanderol 35 Euro. Dan sajian makanan Indonesia ini dihadirkan di Callens Cafe hanya selama empat hari yaitu pada 13 dan 14 Oktober 2017 sebagai menu makan malam dan pada 15 dan 16 Oktober 2017 sebagai menu makan siang.

Chef Jean Callens, pemilik Callens Cafe, menyambut antusias kehadiran menu Indonesia di restorannya. Apalagi makanan dari Nusantara disambut baik oleh pengunjung restoran. Saat restoran baru dibuka untuk makan malam, cukup banyak tamu yang memesan set menu Indonesia seharga 35 Euro tersebut.

Tahu Gejrot dan Pesmol Mujair Disajikan di Restoran Berusia 100 Tahun di BelgiaCallens Cafe di Belgia (Foto: dok. detikFood)

"Saya suka sate kelinci. Ini baru pertamakalinya saya makan," kata Sofia, warga Brussels yang ditemui detikFood di Callens Cafe.

Selain menyajikan makanan nusantara di Callens Cafe, perhelatan gastronomi di bawah program diplomasi budaya Kemendikbud, akan terus menampilkan chef Indonesia pilihan. Yang terbesar adalah 1-16 November di Steigenberger Hotel, Brussels. Selama 16 hari hotel ternama ini akan disulap menjadi 'little Indonesia' dan mengusung tema 'Flavors of Indonesia'.

Subscribe to receive free email updates: